KLINiK SENI 12

KLINiK SENI 12

Selasa, 13 Mei 2008


Penggarapan Film Independent Elang



KLINIK SENI ’12 remake ELANG

Setelah Diaryku,Sahabatku satu lagi film Independent dengan judul “Elang” yang merupakan karya kedua Sutradara Muda Kota Tasikmalaya Aa Sandy Moelyadi. Sutradara yang pernah tercatat sebagai ketua Sanggar Seni Siswa Sukapura Nn Tasikmalaya ini juga merupakan Ketua Sanggar Seni Kelompok Muda “Klinik Seni ’12”. Sanggar yang bersekretariat di jalan Cikunten Indah no.61,5 samping Showroom RAI RAKA MOTOR ini, resmi memproduksi film kedua yang sekaligus disutradarainya.

Menurut Aa Sandy, nama yang biasa disapa, bahwa Ide cerita film ini tidak sepenuhnya hasil dari curahan imajinasinya sendiri, tapi ide cerita film ini pengembangan dari hasil ide cerita skenario Joen Pandhyta; sutradara dan aktivis seni di kota Tasikmalaya yang juga salah seorang yang pernah membimbing Aa Sandy Moelyadi dalam berkesenian, khususnya Teater dan Seni Peran di Sanggar Seni Siswa Sukapura Nn Tasikmalaya. “ Naskah untuk film ini adalah naskah film saya yang ketiga dan merupakan naskah karya Joen Pandhyta juga, dan film ini adalah remake nya dari Elang yang sebelumnya pernah digarap dan pada waktu itu kebetulan saya terlibat sebagai pemainnya, tetapi garapannya itu tidak sepenuhnya rampung. Maka inilah mungkin obsesi dan gereget saya berjibaku untuk memproduksi kembali dengan harapan bisa lebih total dan wah.., seperti yang diharapkan”, terang Aa Sandy Moelyadi.

……01.

Film ini didasarkan pada kisah kehidupan sehari-hari yang kerap menimpa pada dilematis kehidupan masyarakat pada umumnya. Yang lebih menekankan kepada sebuah kebutuhan hidup dengan melibatkan hubungan seorang rentenir, sehingga adanya konflik pertikaian diantara sebagian masyarakat dengan rentenir tersebut. Dan kisah romantika dari sepasang kekasih antara Safna dan Elang yang menjadi tokoh utama dalam alur cerita pada kisah film ini. Hubungan keduanya terjerembab pada sebuah pilihan yang mengakibatkan pada sebuah perpisahan yang menyedihkan diantara keduanya. Jelasnya, harapan dan cinta mereka terhapuskan oleh sebuah ikatan perjanjian antara Agan Daeng (Iman Choky) sang juragan rentenir itu dengan Miskun salah satu orang tua dari Safna (Astri B. Listiani). Hutangnya dianggap lunas dan penderitaan yang selama itu dialami oleh warga akan selesai dan tidak tidak terulang lagi, kalau Safna menjadi istri Agan Daeng yang kelimanya. Walau dengan terpaksa demi akhir sebuah penderitaan Safna harus rela mengorbankan cintanya. Dan Elang pun harus rela pula melepas Safna demi itu semua.

Untuk penggarapan Film ini, kita ambil lokasi didaerah pesisir pantai yang memang merupakan tuntutan dari naskah tersebut. Tepatnya di Pantai Sindang Kerta-cipatujah Kab. Tasikmalaya, dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat yang membantu produksi film ini hingga selesai. “ Proses Shooting yang melelahkan, tapi sangat berkesan buat saya karena kita bisa bekerja sama dengan para tokoh masyarakat sekitar. Sutradaranya loyal, antusias mengarahkan kami dan dia menyutradarai cukup profesional-..dahsyat Sutradaranya plus cameramennya juga..” kata Raka D. Luftiana Gunawan, sambil tersenyum salut kepadanya ; salah seorang aktor di film ini yang memerankan tokoh Utama Sebagai Elang.

Penggarapan Elang, tutur Panji Cahayana pimpinan produksi difilm ini, memakan waktu kurang lebih dua hari dua malam yang seharusnya kita ambil lima hari, tapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, serta cuaca yang terjadi pada waktu itu kurang mendukung. Jadi dipersingkat saja..untuk sebagian biaya dan properti pada penggrapan Elang ini kami mendapatkan dukungan penuh dari Bpk. Wawan Gunawan pimpinan dari RAI RAKA MOTOR sebagai salah satu produser film ini “. Tegasnya.

Melihat respon dari masyarakat sekitar dan dukungan dari tim produksi film ini, jelas Aa Sandy Moelyadi sambil menyiapkan produksi dan karyanya yang ketiga, “Mujarobat” sebuah film independent yang bertajuk petualangan, cinta dan horor itu, ia rencananya akan menggelar road show untuk film Elang ini : “ untuk film ini saya bersama tim produksi akan memutar ke beberapa daerah, disekitar daerah kota dan daerah yang berada di wilayah kabupaten Tasikmalaya. Dan harapan saya tidak lebih untuk membangkitkan lagi tradisi layar tancap, yang sepertinya sekarang sudah mulai redup dan tidak ada. Masyrakat akan lebih antusias, ramai dan bermasyrakat pula”.

……02.

Harapan terakhir Aa Sandy Moelyadi :

“Mudah- mudahan Kota Tasikmalaya ini lebih bergeliat dan diramaikan oleh karya- karya dari pribuminya yang kreatif, inovatif dan original , yang dapat menjadikan sebagai tolok ukur dan perbandingan bahwa putra-putri dan para seniman/kreator yang ada di Tasikmalaya ini memiliki potensi dan bakat yang patut diperhitungkan. Dengan produksi film ELANG ini pula,..maju sineas Tasik !!! “

Cikunten Indah Kota Tasikmalaya, Februari 2008

SANGGAR SENI KELOMPOK MUDA “ KLINIK SENI ’12 “


……03